Jumat, 03 Maret 2017

MIFTAHUS SUDUR

INTI DAFI DAN ISBAT
Dzikir Nafi dan Isbat ,dengan lain perkataan kalimat dzikir yg tidak mengakui semua Tuhan Tuhan dan menetapkan kepada ALLOH yg satu tunggal, adalah dzikir yang paling besar manfaatnya dan paling sangat berbekas bagi manusia ,yaitu kalimat : LAA ILAAHA ILALLOH , artinya tiada Tuhan selain Alloh.
Tuhan berkata dalam firmanNYA :
” Ketahuilah tentang Tuhan itu ,bahwa tidak ada Tuhan melainkan Alloh ”
Nabi Muhammad SAW bersabda :
” Yang paling utama apa yang aku ucapkan dan apa yang di ucapkan oleh Nabi - Nabi sebelumku, yaitu : ” LAA ILAAHA ILLALLOH ”
Kemudian Nabi berkata pula dalam hadist :
” Barangsiapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLOH dengan ikhlas pasti masuk syurga ”
Dalam hadist lain Junjungan kita juga bersabda :
” Bagi mereka yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLOH tidak usah takut akan kejahatan dalam kubur dan kejahatan pada waktu berkumpul di Padang Makhsyar.”
Kemudian Rosululloh SAW bersabda pula :
” Jika ada seseorang yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLOH secara benar, meskipun ia memiliki dosa sebesar bumi akan di ampuni Tuhan dosanya itu.”
Kalimat itu dinamakan “Kalimat Thoyyibah” yang dapat mensucikan orang yang mengucapkannya,dari syirik jali sebagaimana ia dapat membersihkan jiwa orang itu dari syirik khofi dan menjadikan orang itu orang ikhlas dan murni. Begitu juga kalimat ini dapat membuka hati manusia dari hijab yang selalu menghalangi kepada kebenaran , serta membersihkan jiwa orang itu dari segala kotoran dan sifat- sifat kebinatangan.
Kalimat LAA ILAAHA ILLALLOH itu mengkaruniai kasyaf bagi yang mengucapkan untuk selama-lamanya , disamping mengkaruniai sifat sidiq , ikhlas , ilmu laduni , rahasia-rahasia yang aneh dan akan di beri musyahadah bermacam macam alamat dari Tuhan.
Karunia yang demikian itu di peroleh , jika ucapan kalimat itu diambil dan di terima dari hati yang taqwa dan suci dari selain Alloh, bukan hanya dipetik dan di dengar saja dari mulut mulut orang awam .Kalimat Nafi-Isbat itu meskipun sepotong ayat yang pendek,tetapi maknanya sangat luas meliputi seluruh hati jika di ambil dengan butir- butir tauhid dari hati yang hidup ,butir- butir itu akan tumbuh. Berlainan dengan butir- butir yang tidak mencapai dan tidak hidup.
Rosululloh bersabda :
” Bahwasanya Alloh ta’ala itu mengharamkan api neraka menjilat orang yang berkata LAA ILAAHA ILLALLOH yang ditujukan hanya kepada Alloh semata mata. (HR.Bukhori-Muslim).
Dalam hadist lain :
“Orang sedang berdzikir seperti pohon yang rindang di tengah tengah pohon kering .”
Nabi berkata juga :
” Orang yang ingat kepada Alloh adalah laksana orang yang hidup di tengah- tengah orang yang mati .”
Dalam Al Quran Tuhan befirman :
” Barang siapa yang dibuka dadanya untuk islam , maka ia berada di tengah -tengah Nur Tuhannya. Neraka “wail” disediakan bagi orang yang hasad (keras) hatinya dan tidak berdzikir kepada Alloh , orang itu berada dalam kesesatan yang nyata .” (QS.Az Zumar-22)
Dalam Al Quran Tuhan berfirman :
” Dia lah Alloh yang mengutus Rosul NYA dengan petunjuk dan agama yang benar , untuk mengatasi seluruh agama itu kepada manusia , meskipun tidak disenangi oleh orang orang yang musyrik.” (QS.As Shaf-9)
Firman Alloh dalam Al Quran :
“Dialah Tuhan yang telah mengutus seorang Rosul diantara kalangan manusia yang tidak dapat membaca dan menulis.” yang maksudnya :
1.Agar menyampaikan keterangan-keterangan tanda-tanda kebesaran Alloh SWT
2. Membersihkan kotoran kotoran hati mereka (sifat mazmunah) ; dan
3. Agar pula diajarkan kepada mereka isi Kitab suci dan hikmahnya meskipun itu berada dalam keadaan sesat. (Qs.Al Jum’ah : 2 )
Pada tempat yang lain, Alloh berfirman kepada Nabi Muhammad.SAW.:
“ Katakanlah, bahwa inilah jalanku, serukan mereka kembali kepada Alloh dengan hati yang terang , katakanlah ikutilah aku dan orang yang sepaham dengan aku.” (QS.Yusuf : 108)
Oleh karena itu wahai saudara saudaraku semua, sadarlah kamu dan segera kembali minta ampun kepada Tuhanmu beserta rombongan (guru-guru) kerohanianmu. Tidak ada jalan lain yang lebih pendek dan tidak ada teman yang dapat menolongmu dalam alam ini, kecuali jalan Tuhan itu. Tidaklah kita datang kedunia yang kotor dan yang hina dina untuk tinggal selama- lamanya.
Kita datang kedunia tidak hanya untuk makan dan minum dan unutuk melepaskan hawa nafsu yang cemar ,sedang Nabimu menanti kedatanganmu ke alam Baqa’ dengan muram durja.
Nabi SAW bersabda:
”Duka cita karena umatku yang akhir jaman akan terpecah pecah menjadi 73 golongan ”.
Dari Abdullah bin Zaid,dari Abdullah bin Umar diterangkan bahwa Rosululloh SAW bersabda :
” Bani Israil akan pecah dalam 71 golongan, nasrani akan pecah dalam 72 golongan dan umatku akan pecah 73 golongan . Semuanya masuk kedalam neraka kecuali 1 golongan. Orang bertanya : ”siapakah golongan itu? Rosululloh SAW menjawab :” ialah yang seperjalanan dengan daku dan sahabatku.”
Alloh berfirman :
” Ada diantara umat yang kami jadikan itu mendapat petunjuk sepanjang yang haq dan oleh karena itu mereka berbuat adil.” (QS.AL A’raf : 181)
Tuhan berfirman pula :
” Aku tidak jadikan jin dan manusia itu, kecuali untuk menyembah daku “. (QS.Az Zuhriyat : 56)
Maksud ayat ini , manusia dan jin dijadikan agar mereka menyembah Tuhan. Penyembahan ini dinamakan ma’rifat dan ia dapat diperoleh hanya dengan terbuka hijab nafsunya dari cermin hati dengan segala kesuciannya .
Maka orang yang dikarunia demikan itu melihat keindahan perbendaharaan yang tersembunyi dalam rahasia lubuk hatinya seperti yang pernah difirmankan Alloh SWT, dalam sebuah hadist Qudsi :
“ AKU adalah perbendaharaan yang tersembunyi , AKU ingin di ketahui . AKU jadikan mahluk supaya AKU diketahui dan dikenal.”
Dari Hadist jelas bahwa Alloh menjadikan manusia untuk kepentingan makrifat , yaitu mengenal NYA dengan sebaik baiknya.
Makrifat ada 2 macam:
1. Ma’rifat sifat Alloh
2. Ma’rifat zat Alloh
Ma’ifat sifat merupakan keutamaan badan dalam 2 negara, yaitu dunia dan akhirat. Sedangkan makrifat Dzat merupakan keutamaan ruh yang suci di akhirat.
Tuhan berfirman :
” Bahwa manusia - manusia itu di hari kemudian akan melihat Tuhan.” ( QS.AL Qiyamah : 23 )
Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW selalu memperingatkan ( mentalqinkan) kalimat Thoyibah kepada sahabat - sahabatnya guna :
1. Membersihkan hatinya;
2. Membersihkan jiwanya;
3. Menyatakan hubungan dengan Tuhannya;
4. Mencapai kebahagian yang suci.
Sebuah hadist dari Ali bin Tholib K.W. berbunyi :
” Bahwa ia pernah mendengar Rosululloh SAW menceritakan bahwa Jibril mengatkan demikian : ” Belum pernah aku turun membawa kalimat yang lebih agung dari kalimat LAA ILAAHA ILLALLOH, karena dengan kalimat itu tegaklah langit dan bumi, gunung dan tumbuh-tumbuhan , laut dan daratan. Itulah kalimat ikhlas , kalimat islam, kalimat kemenangan, kalimat kedekatan dengan Tuhan, kalimat taqwa kalimah kemenangan, dan kalimat angkasa perkasa.”
Dalam hadist yang lain di sebut :
” Itulah kalimat Tauhid , kalimat ikhlas, kalimat taqwa, kalimat thoyibah, kalimat da’watul haq, kalimat urwatul wusqo, dan itulah kalimat tsama’ ‘ul jannah ( harga dan pembeli surga).”
Bersabda pula Nabi Muhammad SAW :
“Barang siapa memperbanyak dzikrulloh , ia terlepas dari munafiq.”

Dan Nabi SAW bersabda pula:

” Dzikrulloh itu adalah ciri iman, kemerdekaan, membebaskan diri dari munafiq, benteng pertahanan dari serangan syetan dan tameng dari panasnya api neraka.”
Tuhan berfirman :
“ Tidaklah kamu melihat Alloh mengadakan kalimat Thoyibah seperti menegakkan pohon thoyibah yang urat akarnya teguh dan cabangnya berkembang di langit, diberi (didatangi) makanan tiap waktu dengan izin Tuhannya. Demikian contoh yang di berikan Alloh kepada manusia agar mereka ingat.” ( QS.Ibrahim : 24 )
Penegakan ini Tuhan karuniakan kedalam hati hamba - hamba yang dicintai NYA dengan firman :
” Ditetapkan Alloh mereka yang beriman dengan kata - kata yang tetap dan tegak dalam kehidupan akhirat. Alloh menyesatkan orang orang yang dzalim dan ia berbuat sekehendaknya.”( QS.Ibrahim : 27)
Dengan fitrah ini hendaknya dijelaskan bahwa Alloh menegakkan tauhid yang urat tunggangnya terhujam di bumi yang ketujuh dan cabang cabangnya di langit arsy, kemudian ditaburkan bibit tauhid diatas tanah persemaian hati agar tumbuh dari dalam pohon tauhid yang urat tunggangnya di dalam angkasa rahasia dan berbuat tauhid untuk keridhoan Tuhan, sebagai tujuan amal sholeh, maka hiduplah hakikat insani yang dinamakan tiflul ma’ani (pengertian pengertian yang pelik).
Maka firman Tuhan :
“Kepadanya naik gubahan gubahan kata yang indah ,yakni LAA ILAAHA ILLALLOH,dan kepadanya terangkat amal yang sholeh. ”( QS.Al Fathir : 10 )
Dalam firman yang lain pula:
“Barang siapa yang ingin berjumpa dengan Tuhannya hendaklah ia beramal sholeh dan tidak menyekutukan Tuhannya itu dengan apapun juga dalam ibadat penyembahannya.” ( QS.Al Kahfi :110 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar